Meski terlihat sama, ternyata tantrum memiliki jenis yang berbeda, lho. Perbedaan ini berdasarkan suasana atau kondisi yang sedang dialami oleh si Kecil.
Tentunya dalam penanganannya juga berbeda. Oleh sebab itu, sebagai orang tua kamu harus memahami berbagai jenis tantrum pada si kecil agar dapat memberikan penanganan yang tepat.
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Daftar Isi:
- 1. Yuk Mengenal Apa Itu Tantrum!
- 2. Apa Sih Penyebab Tantrum?
- 3. Jenis dan Cara Tepat Menangani Tantrum
- 3.1. Tantrum Manipulatif
- 3.2. Tantrum Putus Asa
- 3.3. Tantrum Frustasi
- 3.4. Tantrum Menyakiti Diri
Yuk Mengenal Apa Itu Tantrum!
Tantrum merupakan perilaku marah pada anak-anak yang sering terjadi pada usia prasekolah (2-3 tahun). Bentuk ekspresi marah anak ini biasanya adalah dengan menangis sambil menendang, berteriak, atau berbaring.
Bahkan, pada beberapa anak mereka mengekspresikan kemarahan dengan mencabuti rambutnya, menahan nafas, dan bentuk menyakiti diri lainnya. Hal ini mereka lakukan karena belum mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.
Saat si kecil mengalami tantrum, sebagai orang tua kamu harus tenang. Jangan sampai emosi atau menyakiti anak baik secara fisik maupun psikis. Sebab, hal itu akan membuat trauma secara psikologis.
Apa Sih Penyebab Tantrum?
Tantrum tentunya tidak serta merta muncul dan dialami oleh si Kecil. Tapi, dipicu oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah:
- Si Kecil merasa jenuh atau bosan
- Mengalami masalah pencernaan
- Si Kecil merasa lapar atau haus tapi tidak dapat mengungkapkannya.
- Overstimulation
- Merasa gerah atau panas
- Si Kecil merasa diabaikan oleh orang di sekitar dan lingkungannya.
- Merasa tidak nyaman terhadap suatu kondisi atau lingkungan
- Si Kecil membutuhkan perhatian
- Si Kecil sedang menginginkan sesuatu
Jenis dan Cara Tepat Menangani Tantrum
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa tantrum terdiri dari beberapa jenis. Di antaranya adalah tantrum manipulatif, putus asa, frustasi, dan menyakiti diri.
Berikut ini adalah penyebab dan cara menangani dari setiap jenis tantrum bersebut:
Tantrum Manipulatif
Tantrum manipulatif adalah keadaan di mana si kecil mengamuk, menangis, dan marah sebagai bentuk manipulasi terhadap keadaan dan orang-orang di sekitarnya. Tujuannya melakukan hal demikian adalah agar keinginannya dituruti.
Sebagai orang tua tentunya kamu tidak boleh serta merta menuruti keinginan si Kecil saat tantrum. Sebab jika terus dituruti, anak akan menjadikan amukannya sebagai senjata setiap kali menginginkan sesuatu.
Berikut ini adalah cara yang bisa kamu lakukan saat si Kecil sedang melakukan tantrum manipulatif:
1. Memahami Keinginan Anak
Jika keinginannya masih wajar dan sesuai kebutuhan, kamu bisa menurutinya. Dengan catatan memberikan jeda beberapa waktu atau hari. Tujuannya adalah untuk melatih si Kecil dalam pemenuhan keinginannya.
2. Jangan Mengumbar Janji
Hal ini sangat sering dilakukan oleh orangtua saat anaknya mengalami tantrum manipulatif. Mengumbar janji dengan mengumbar janji akan memenuhi keinginannya, padahal kamu tidak berniat memenuhinya memiliki dampak negatif.
Sebab, hal ini akan mengajari anak ingkar janji seperti yang kamu lakukan. Jika memang tidak ingin memenuhinya, kamu bisa memberikan pengertian kepada si Kecil.
3. Berikan Si Kecil Time Out
Ketika anak mulai melakukan tindakan merusak, maka kamu bisa memasukkannya ke dalam kamar. Kamu harus menjelaskan kepada si Kecil jangan sampai merusak barang apa pun dan baru boleh keluar saat sudah tenang.
4. Peluk Si Kecil
Jika time out tidak juga berhasil, kamu bisa memeluknya. Jelaskan bahwa tindakannya tidak benar dan yang kamu lakukan adalah karena kamu menyayangi si Kecil.
5. Bawa ke Tempat Privat Jika Mengamuk di Tempat Umum
Jika si Kecil mengamuk di tempat umum, maka bawa dia ke tempat yang lebih privat. Misalnya toilet atau mobil. Jelaskan jika si Kecil tetap mengamuk, maka kamu akan mengajaknya pulang.
6. Menenangkan Diri Kamu
Saat menangani anak yang sedang tantrum manipulatif, memang sangat melelahkan. Tapi, kamu harus tetap sabar dan tenang agar tidak terbawa emosi. Kamu bisa menjauh sesaat dari si Kecil untuk menenangkan pikirannya.
7. Abaikan Tangisan
Jika si Kecil terus-terusan bersikap manipulatif dengan menangis, kamu bisa mengabaikannya. Sehingga, si Kecil sadar bahwa tangisannya tidak akan mengubah keputusan kamu.
8. Konsisten Terhadap Keputusan Kamu
Tetap konsisten pada keputusan kamu di awal. Jika tidak ingin memenuhi keinginan si Kecil, maka jangan penuhi hingga si kecil tenang. Sebab jika kamu tidak konsisten, si Kecil akan menganggap kamu mudah dimanipulasi.
Tantrum Putus Asa
Saat mengalami tantrum ini, si Kecil tidak bersemangat, diam, atau justru menangis terus menerus. Penyebab tantrum putus asa adalah karena si kecil merasa takut atau tidak nyaman terhadap kondisi atau sesuatu.
Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah:
1. Tetap Berada di Sekitar Si Kecil
Saat si Kecil merasa putus asa karena takut atau tidak nyaman, ia membutuhkan seseorang yang ada untuknya. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kamu tidak boleh meninggalkan si Kecil saat ia sedang mengalami tantrum putus asa.
2. Ajak Si Kecil Berkomunikasi
Kamu juga harus membuatnya nyaman dan mengajaknya berkomunikasi. Tujuannya adalah agar dia mau mengungkapkan perasaannya dan yang menyebabkan dia merasa takut atau tidak nyaman.
Hal ini juga dapat mendekatkan ikatan kamu dan si Kecil. Ia akan terbuka dan merasa nyaman terhadap kamu.
3. Peluk Si Kecil
Langkah berikutnya adalah memeluk Si Kecil untuk menenangkannya. Pelukan ini juga bisa memberikan arti bahwa kamu akan selalu ada untuknya.
Tantrum Frustasi
Tantrum frustasi ini terjadi saat Si Kecil mengamuk karena tidak dapat mengekspresikan perasaannya dengan benar. Terutama saat ia sedang merasa lelah, sakit, atau tidak nyaman.
Tantrum jenis ini dialami oleh anak di bawah usia 1 tahun, saat mereka belum dapat berbicara. Cara mengatasi saat Si Kecil mengalami tantrum frustasi adalah:
1. Menenangkannya
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah menenangkan Si Kecil. Memahami apa yang salah dan coba memperbaikinya.
2. Memeluk
Kamu juga bisa memeluknya sambil menepuk-nepuk lembut punggungnya. Cara ini cukup ampuh dalam menenangkan Si Kecil saat ia mengalami tantrum frustasi.
3. Mencium
Setelah Si Kecil cukup tenang, maka kamu bisa menghiburnya. Misalnya adalah dengan menciumnya dan mengajaknya bercanda.
Tantrum Menyakiti Diri
Tidak jarang saat Si Kecil tantrum, ia cenderung menyakiti diri atau orang lain. Jika kondisi ini dibiarkan, maka akan membahayakan Si Kecil.
Cara sederhana yang bisa kamu lakukan saat si Kecil mengalami tantrum ini adalah dengan memeluknya hingga dia tenang. Saat dipeluk, gerak tubuhnya terbatasi. Sehingga, ia tidak akan menyakiti dirinya.
Menjadi orangtua memang dituntut memiliki kesabaran yang tinggi, salah satunya adalah saat menghadapi anak yang tantrum. Dengan mengenali jenis tantrum, diharapkan kamu bisa menanganinya dengan tepat.