Banyak orangtua yang tidak menyadari bahaya overstimulasi ada bayi. Padahal, banyak dampak negatif dari overstimulasi.
Memberi stimulasi pada bayi memang sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Bahkan, sebagai orangtua kamu diharuskan memberikannya stimulasi.
Tapi, jangan sampai berlebihan ya. Yuk, simak bahayanya berikut ini!
Mengenal Apa Itu Overstimulasi
Melansir dari Friso, stimulasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar kelak ia bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Kegiatan yang dimaksud bisa berupa rangsangan sentuhan, gerakan, visual, atau suara. Tujuannya adalah untuk mengasah kemampuan fisik, sosial, intelektual, emosional, dan bahasa.
Stimulasi tidak melulu mengenai kegiatan khusus yang kamu lakukan untuk anak, seperti sensory play atau kegiatan stimulasi lain.
Tapi, stimulasi bisa terjadi kapan dan oleh apa saja terutama lingkungan tempat bayi berada. Semua yang ada pada lingkungan tersebut mampu memberikan stimulasi pada si kecil.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan overstimulasi?
Overstimulasi merupakan kondisi ketika bayi terpapar berbagai aktivitas, pengalaman, dan suara yang lebih besar dari yang bisa ditanganinya.
Contohnya adalah kegiatan belajar stimulasi yang kamu terapkan terlalu berlebihan dan terus menerus. Atau, kamu membawa si kecil ke tempat ramai, berisik, dan memiliki berbagai macam bau.
Di tempat tersebut, kemampuan pendengaran, penglihatan, dan penciumannya akan terstimulasi terus menerus. Hal ini tentu berbahaya untuk si kecil.
5 Bahaya Overstimulasi pada Bayi
Stimulasi yang dilakukan berlebih bisa berbahaya bagi si kecil, misalnya saja:
1. Bayi Jadi Kewalahan
Saat diberikan stimulasi yang berlebihan, bayi akan merasa kewalahan dan kelelahan. Tapi sulit untuk beristirahat karena merasa panik dan tidak nyaman.
Sehingga, waktu tidurnya berkurang. Padahal, waktu tidur bayi cukup panjang yaitu:
- 0 – 3 bulan (newborn) 14 – 17 jam per hari.
- 4 – 11 bulan (infant) 12 – 15 jam per hari.
- 1 – 2 tahun (batita) 11 -14 jam per hari.
- 3 – 5 tahun (balita) 10 – 13 jam per hari.
2. Menimbulkan Emosi Negatif
Bahaya overstimulasi berikutnya adalah dapat menimbulkan emosi negatif pada bayi. Ia jadi mudah marah dan menangis. Bahkan, saat sudah menangis akan sulit di tenangkan.
Hal ini karena si kecil merasa bosan melakukan stimulasi, atau berada di lingkungan yang memberikan stimulasi berlebih. Sebab, mereka tidak menikmati kegiatan tersebut.
3. Kemampuan Belajar Bayi Menurun
Perasaan bosan yang dialami oleh bayi karena overstimulasi dapat membuatnya tidak tertarik lagi dengan kegiatan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kemampuan belajar dan perkembangannya menurun.
4. Enggan Menerima Stimulasi Lagi
Bayi yang sudah merasa lelah dan bosan karena overstimulasi berisiko enggan menerima stimulasi lagi.
Hal ini tentunya sangat berbahaya untuk tumbuh kembangnya. Terutama terkait responnya terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
5. Bayi Mengalami Shock
Bahaya overstimulasi pada bayi bisa menyebabkannya shock, terutama untuk stimulasi dari lingkungan luar. Misalnya saja kondisi yang terlalu berisik, dinamis, dan membuatnya tidak nyaman.
Tips Mencegah Overstimulasi pada Bayi
Untuk menghindari bahaya dari overstimulasi, kamu bisa mencegahnya dengan berbagai cara di bawah ini:
- Hentikan stimulasi ketika bayi sudah merasa lelah, bosan, dan lemas.
- Gunakan earmuff atau penutup telinga ketika pergi ke tempat ramai.
- Hentikan stimulasi ketika di kecil sudah bertemu banyak orang.
- Hentikan stimulasi ketika di kecil sudah beraktivitas di luar rutinitasnya. Terutama saat tenaganya sudah terkuras untuk bermain.
- Lakukan stimulasi dengan cara menyenangkan dan tidak terkesan memaksa si kecil.
- Kurangi untuk mengunjungi tempat ramai.
Mulai saat ini pastikan kamu memberikan stimulasi dengan tepat dan tidak berlebihan. Sebab, bahaya overstimulasi pada bayi berdampak pada tumbuh kembangnya.