Kamu pasti panik saat anak sering menyakiti diri (self harming) saat tantrum atau saat marah. Misalnya adalah dengan membenturkan kepalanya ke tembok, menjambak rambutnya, atau memukuli tubuhnya sendiri.
Hal tersebut tentunya bisa melukai dirinya dan berbahaya jika terus menerus dilakukan. Oleh sebab itu, kamu sebagai orang tua perlu tahu betul cara mengatasinya agar si kecil berhenti menyakiti dirinya.
Apa Penyebab Anak Menyakiti Diri Saat Tantrum?

Ada beberapa alasan utama kenapa anak menyakiti dirinya sendiri ketika tantrum, di antaranya adalah:
1. Belum Mampu Mengelola Emosi dengan Baik
Setiap harinya anak kecil selalu menemui berbagai hal baru. Hal ini bisa membuatnya kebingungan dan kelelahan. Bahkan emosinya bisa menjadi sangat kompleks.
Pada titik tersebut emosi negatif seperti tertekan, kecewa, kesal, lelah akan menguasai perasaannya. Sehingga, anak akan kesulitan harus bereaksi seperti apa.
Sebagai gantinya, beberapa anak akan mulai tantrum hingga menyakiti dirinya. Salah satu kegiatan yang bisa memicunya adalah overstimulasi.
2. Kemampuan Bahasanya Terbatas
Penyebab anak menyakiti diri sendiri saat tantrum adalah kemampuan bahasanya yang masih terbatas. Seperti yang kita tahu bahwa anak, khususnya balita, masih belum lancar dalam berbicara terutama saat menyampaikan perasaannya.
Sehingga, mereka akan merasa kesal karena tidak ada yang mengerti dengan dirinya. Oleh sebab itu, si kecil akan tantrum dan cenderung menyakiti dirinya.
Selain tidak mampu mengungkapkan perasaannya, beberapa anak juga akan tantrum hingga self harming saat terlalu banyak menerima informasi. Terutama informasi yang seharusnya tidak mereka ketahui.
Seperti halnya kebohongan, perkataan menyakitkan, informasi yang tidak mereka butuhkan dan lain sebagainya.
Baca Juga: 10 Cara Mudah Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak, Yuk Dicoba!
3. Memiliki Temperamen Bawaan
Tindakan anak yang kerap kali menyakiti dirinya sendiri saat tantrum juga dapat disebabkan karena temperamen bawaan. Sebab, anak terlahir dengan karakter yang berbeda-beda.
Salah satunya adalah karakter tempramental. Anak yang terlahir dengan karakter tempramental memiliki emosi yang meluap-luap, mereka juga bahkan tidak mampu mengendalikannya.
Sehingga, mereka cenderung akan menyakiti diri sendiri saat marah, kesal, atau bahkan tantrum.
Bagaimana Cara Mengatasi Anak Sering Menyakiti Diri Saat Tantrum?

Untuk mengatasinya memang tidak mudah, meski begitu ada beberapa cara yang bisa kamu coba. Di antaranya adalah:
1. Hindari Over Stimulasi
Over stimulasi dapat menyebabkan anak terlalu kelelahan. Bahkan, anak bisa merasa tertekan hingga kesal. Oleh sebab itu, kamu harus menghindari kegiatan yang menyebabkan stimulasi berlebihan.
Jika dirasa anak sudah mulai tidak antusias dan kelelahan, maka biarkan mereka istirahat terlebih dahulu atau hibur mereka dengan menaikkan moodnya. Terutama jika sedang di tempat umum.
2. Peluk dan Bantu Mereka Mengurangi Emosinya
Memeluk anak ternyata memiliki efek yang sangat luar biasa. Selain dapat meningkatkan bonding antara anak dan orangtua, memeluk juga bisa mengurangi emosi si kecil.
Baca Juga: 5 Cara Menguatkan Bonding dengan Anak Bagi Working Mom
Sebab, saat dipeluk mereka akan merasa lebih tenang, aman, dan nyaman. Sehingga, anak bisa mengontrol emosinya dengan lebih baik.
3. Gunakan Kata-Kata yang Menenangkan
Jika anak sering menyakiti diri saat tantrum, maka pastikan kamu menggunakan kata-kata yang menenangkan. Dengan begitu, emosi anak akan lebih cepat mereda dan mereka berhenti menyakitinya sendiri.
Mungkin hal ini tidak mudah, sebab banyak orang tua yang justru membentak anaknya habis-habisan saat mereka tantrum hingga menyakiti diri. Padahal, hal tersebut justru akan menambah masalah.
Misalnya saja tantrum anak akan lebih buruk, bahkan mereka akan merasa trauma. Padahal, tantrum merupakan hal yang normal bagi anak untuk melatih anger managementnya.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Membentak Anak, Yuk Mulai Hindari!
4. Beri Penjelasan Saat Anak Sudah Tenang
Banyak orang tua yang memberikan penjelasan atau nasihat agar anak berhenti menyakiti dirinya. Padahal, tindakan tersebut tidak efektif karena anak tidak akan mendengarkannya.
Bahkan, bisa jadi anak akan lebih merasa kesal terutama jika penjelasan tersebut cenderung menyalahkannya. Oleh sebab itu, hindari memberi penjelasan saat anak tantrum dan tunggu hingga mereka tenang.
Jelaskan bahwa tindakan menyakiti diri tersebut salah dan bisa membahayakannya.
5. Jangan Panik
Anak sering menyakiti diri saat tantrum merupakan bentuk self-regulation. Di mana anak sedang berusaha mengelola pikiran, perasaan, keinginan, untuk mencapai tujuannya.
Biasanya mereka tidak akan menyakiti diri dengan begitu keras. Sehingga, kamu tidak perlu terlalu khawatir akan hal tersebut.
Tapi, jika tindakan menyakiti diri si kecil sudah di luar batas dan berpotensi membahayakan dirinya, maka kamu harus melindungi bagian tubuh vital. Seperti kepala dan organ lainnya agar tidak terluka.
Menjadi orangtua memang bukan peran yang mudah, terutama ketika anak menyakiti diri saat tantrum. Tapi tidak perlu khawatir, sebab kamu bisa mencoba menggunakan cara di atas untuk mengatasinya.
Baca Juga: Yuk, Kenali Jenis dan Cara Menangani Tantrum Pada Anak!